Di bawah lentera ini ku mengukir
Sebuah resah yang turunnya dari hati
Yang gelap penuh
Bak malam tanpa bulan
Ketika tubuh ini diselimuti gundah
Gundah yang berkecamuk hingga tak sirna jua
Seberapa lama lagi kau ajak aku bermain dengan waktu
Yang kian lama kian memburu
Tentang pemuda yang mencari arti
Kemana sebenarnya ia kelak singgah
Seperti apa kata mamak tua di pinggir surau dahulu
Yang selalu ingatkan tentang pelabuhan itu
Pelabuhan diamana ia gemah ripah loh jinawi
Bukan hanya makan remah-remah penguasa
Aku ingin jadi hujan yang sama seperti malam ini
Yang temani temaram para tunawisma
Yang temani si patah hati dalam tangisnya
Dan aku dalam gundahku
Meski kilat ricuhkan malam
Kau tetap tenang di melodi mu
Acuhkan penggangu simfoni malam ini
Khas karya milik sang punya alam
Meski napas tercekat
Memburu aku dikejar peluru
Tancap dia tusuk aku
Penuh peluh disana hingga tak ada daya upaya
Hanya sinar diujung mata
yang mulai berpendar ke arahku
tuk tunjukkan bahwa sudah saatnya ku berlabuh
Sebuah resah yang turunnya dari hati
Yang gelap penuh
Bak malam tanpa bulan
Ketika tubuh ini diselimuti gundah
Gundah yang berkecamuk hingga tak sirna jua
Seberapa lama lagi kau ajak aku bermain dengan waktu
Yang kian lama kian memburu
Tentang pemuda yang mencari arti
Kemana sebenarnya ia kelak singgah
Seperti apa kata mamak tua di pinggir surau dahulu
Yang selalu ingatkan tentang pelabuhan itu
Pelabuhan diamana ia gemah ripah loh jinawi
Bukan hanya makan remah-remah penguasa
Aku ingin jadi hujan yang sama seperti malam ini
Yang temani temaram para tunawisma
Yang temani si patah hati dalam tangisnya
Dan aku dalam gundahku
Meski kilat ricuhkan malam
Kau tetap tenang di melodi mu
Acuhkan penggangu simfoni malam ini
Khas karya milik sang punya alam
Meski napas tercekat
Memburu aku dikejar peluru
Tancap dia tusuk aku
Penuh peluh disana hingga tak ada daya upaya
Hanya sinar diujung mata
yang mulai berpendar ke arahku
tuk tunjukkan bahwa sudah saatnya ku berlabuh