Rabu, 09 Desember 2015

Ruang Hampa

Gelisah ku berkutat dengan waktu
Mengapa gelombang dan paradoks ini menguasaiku
Hingga ku tak tahu siapa aku
Yang sekarang kutahu ku butuh kamu

Terhisap sudah ku ke ruang hampa
Berbaur dengan gelap dan air mata
Yang diatasnya harapan
Dan dindingnya terbuat dari dirimu

Ku ingin segera lepas dari belenggu
Tapi hatiku berkata lain
Ia ingintetap hidup disini
Bersama ruang hampa ini
Yang selalu gamang
Yang tiap harinya buram
Tanpa jelas sekilas pun

Aku rela terus disini
Terpenjara dalam paradoks dan tujuan yang saru
Berusaha untuk apa yang gamang
Terkapar dan bangkit lagi setiap pemberhentiannya
Dan terus ingin menghilangkan gelap di dinding itu
karena kakunya kamu

Larik ini mungkin sudah usang
Tapi setidaknya dapat kuatkan hati
Tuk tetap tidak merintih
Dalam gamang dan gelap

Bukan ku tak mau bahagia
Tapi sedih lebih dekat denganku
Dan rasa sakit telah jadi sahabat
yang diiringi oleh sendu yang melagu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aksara indah teman sepi kala jemari dan hati tertaut jadi satu dan tertuang dalam satu wadah