Kamis, 30 Juni 2016

Pecundang

Tenggelam dalam pusaran candu
 yang terus berputar tanpa menunggu
Yang hinggap di sanubari tanpa ba bi bu
Pernah berpikir ingin sudahi ini
Tapi entah kenapa rindu

Ah lemah...
Ah payah...
Ah rapuh...

Iya itu memang aku
Aku yang masih diam membisu
Menunggu dan menunggu
Entah apa yang ditunggu
Yang terpenting semuanya isinya kamu

Tolong tolehkan kepalamu
Beri sepersekian detik dalam hidupmu
Memandang lekat lekat lelaki lemah ini
Yang senantiasa tersenyum padamu 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aksara indah teman sepi kala jemari dan hati tertaut jadi satu dan tertuang dalam satu wadah