Tenggelam dalam pusaran candu
yang terus berputar tanpa menunggu
Yang hinggap di sanubari tanpa ba bi bu
Pernah berpikir ingin sudahi ini
Tapi entah kenapa rindu
Ah lemah...
Ah payah...
Ah rapuh...
Iya itu memang aku
Aku yang masih diam membisu
Menunggu dan menunggu
Entah apa yang ditunggu
Yang terpenting semuanya isinya kamu
Tolong tolehkan kepalamu
Beri sepersekian detik dalam hidupmu
Memandang lekat lekat lelaki lemah ini
Yang senantiasa tersenyum padamu
yang terus berputar tanpa menunggu
Yang hinggap di sanubari tanpa ba bi bu
Pernah berpikir ingin sudahi ini
Tapi entah kenapa rindu
Ah lemah...
Ah payah...
Ah rapuh...
Iya itu memang aku
Aku yang masih diam membisu
Menunggu dan menunggu
Entah apa yang ditunggu
Yang terpenting semuanya isinya kamu
Tolong tolehkan kepalamu
Beri sepersekian detik dalam hidupmu
Memandang lekat lekat lelaki lemah ini
Yang senantiasa tersenyum padamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Aksara indah teman sepi kala jemari dan hati tertaut jadi satu dan tertuang dalam satu wadah