Jumat, 30 Desember 2016

Alangkah lucunya negeri ini

Aku sedang duduk menatap televisi
Yang isinya pria gendut berorasi
Ia bilang ingin bangun negeri
Tapi kulihat pagi ini lupa gosok gigi

Ia terus membawa nama rakyat
Yang sejak dulu diangkat-angkat
Lalu ditinggalkan miskin sampai masuk kamar mayat
Dan termakan janji sampai habis dan tamat

Alangkah lucunya negeri ini
Orang licik berotak uang disebut politisi
Sedangkan yang otaknya encer ditarik ke luar negeri
Apa karena Tuhan suka berelegi?
Dan negeri ini sedang diberikan ironi?

Orang sibuk mencari harta
Sedangkan di sisi lain negeri ini bingung mau makan apa
Orang sibuk cari simpati
Sedangkan di bagian lain negeri ini menyalakan lampu pun tak mengerti
Orang sibuk soal peningkatan pendidikan
Sedangkan di sana bangunannya masih papan

Lalu ia berkata lagi
Ingin memberi subsidi nasi
Nasi yang nantinya dikorupsi
Dan akhirnya rakyat makan bijih besi

Sampai kapan negeri ini begini
Apa tunggu sampai irian lepas lagi
Atau semua penerusnya hengkang dari negeri
Dan menyisakan pria gendut suka berorasi
Berorasi di depan televisi dan menyebut dirinya politisi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aksara indah teman sepi kala jemari dan hati tertaut jadi satu dan tertuang dalam satu wadah