Hilang begitu saja..
Lenyap tak berjejak
Tanpa kata kau pergi
tanpa sapa dan gurau kau pamit
Namun kutahu niatmu baik
Teman...
Jangan hiraukan nasib diriku
Sudah 2 tahun baru kulewati tanpamu
Bahkan aku sudah lupa dengan seringai mamamu
Yang dulu melarang kita sedekat genggaman tangan
Sahabat...
Mungkin kata itu yang tepat sekarang untuk menggambarkan kita
Yang dulu pernah sedekat nadi
Hinga jauh menyebrang suramadu
Jejak bahkan tak terlihat lagi di dekat jalan itu
Kasih.,
Dulu aku penah memanggil mu itu
Saat kau masih bisa kutemui
Tepat di pintu gerbang sekolahan di jalan bumi
Kau pindah tak jauh dari ku
Tapi slalu berpaling wajah hingga kulupa senyummu
Lawan...
Tak akan ku anggap kau sebagai itu
Karna sebelum sejauh ini kau pernah ada di dekapanku
Karna kepergianmu bukan salah mu
Ku hargai itu dan kujalani dengan lapang dada
Tertanda wanita polos itu
Bukan berarti aku tak bisa lupa
Tapi luka ingatkan kenangan kita
Luka lama bakar semangat
Yang kuyakin masih tersimpan juga disudut dirimu yang kaku
Kawan..
Andai masih ada waktu
Kita bertemu untuk pertama kalinya
Aku kan berkata padamu
Selama ini ada dimana hatimu?
ikut terbawa kakunya kamu?
Atau omongan mamamu yang membuat kita usang
Aku tak bisa lupa karena kamu menorehkan senyum lebar waktu itu
juga luka mendalam disaat yang sama
Lenyap tak berjejak
Tanpa kata kau pergi
tanpa sapa dan gurau kau pamit
Namun kutahu niatmu baik
Teman...
Jangan hiraukan nasib diriku
Sudah 2 tahun baru kulewati tanpamu
Bahkan aku sudah lupa dengan seringai mamamu
Yang dulu melarang kita sedekat genggaman tangan
Sahabat...
Mungkin kata itu yang tepat sekarang untuk menggambarkan kita
Yang dulu pernah sedekat nadi
Hinga jauh menyebrang suramadu
Jejak bahkan tak terlihat lagi di dekat jalan itu
Kasih.,
Dulu aku penah memanggil mu itu
Saat kau masih bisa kutemui
Tepat di pintu gerbang sekolahan di jalan bumi
Kau pindah tak jauh dari ku
Tapi slalu berpaling wajah hingga kulupa senyummu
Lawan...
Tak akan ku anggap kau sebagai itu
Karna sebelum sejauh ini kau pernah ada di dekapanku
Karna kepergianmu bukan salah mu
Ku hargai itu dan kujalani dengan lapang dada
Tertanda wanita polos itu
Bukan berarti aku tak bisa lupa
Tapi luka ingatkan kenangan kita
Luka lama bakar semangat
Yang kuyakin masih tersimpan juga disudut dirimu yang kaku
Kawan..
Andai masih ada waktu
Kita bertemu untuk pertama kalinya
Aku kan berkata padamu
Selama ini ada dimana hatimu?
ikut terbawa kakunya kamu?
Atau omongan mamamu yang membuat kita usang
Aku tak bisa lupa karena kamu menorehkan senyum lebar waktu itu
juga luka mendalam disaat yang sama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Aksara indah teman sepi kala jemari dan hati tertaut jadi satu dan tertuang dalam satu wadah