Rabu, 17 Agustus 2016

Ayu

Namamu bak tapak sriwedari
Nan suci dan sulit diraih
Apalagi bagiku yang bukan pribumi
Dan bukan juga lain pribumi

Aku ingat saat kuketuk pintu pualam rumahmu
Yang dimuka pintunya sudah ada kamu
Mengibaskan senyum dengan tangan membawa singkong keju
Yang mungkin itu makanan sehari hari ayahmu
Ayah yang melahirkan anak cantik yang memberi candu padaku saat ini

Ya... 
Duduk disana membuat gentar
Rasanya seperti sepersekian detik wktu berhenti berputar
Yang dibarengi rindu yang sedari dulu tak di hantar
Atau mungkin hanya diucap

Kasih...
Cinta itu sulit
Ia suka mengajak emosi untuk berkelit
Dan kadang memaksa logika ikut sulit
Sehingga yang punya badan jadi terlilit
Terlilit dalam ruang hampa bernama rindu


Aku tidak cinta kamu
Hanya saja pengulangan membuat rindu
Yang terus tertimbun menciptakan sebuah percik percik
Yang tumbuh jadi candu
Yang terus dipupuk dengan jauhnya kamu
Walau sesaat itu tetap rindu
Dan walau sekejap aku sudah candu
Dan sedekat apapun kamu aku tetap terbelenggu
Terbelenggu ruang hampa yang renjana akan kamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aksara indah teman sepi kala jemari dan hati tertaut jadi satu dan tertuang dalam satu wadah