aku pusing akan hijau
ku gelisah akan biru
ku marah akan merah
ku gusar akan kelabu
dan aku takut akan datangnya pelangi
hujan terus lah disini
agar dapat memayungi ku
payungii diriku dan kedukaanku
teruslah tejaga wahai air
agar air mataku tak kentara dimata mu
agar pilu ini tak terlihat di benakmu,kasih
kau memang tidak pernah tahu akan itu
karena diam ku sebenarnya berarti
karena senyumku itu sebenarnya untukmu
kau selalu tertawa di sela pedihku
kau selalu bersenda gurau diiatas gunda gulandaku
kau tebarkan pessonamu terus menerus
membuatku semakin tertatih
tapi hanya hujan yang dapat bantu sembunyikan itu
sembunyikan pilu di sebilah pisau
sebelum menusuk dan menghujam perutku
pernah kucoba katakan selamat tinggal pada bumi
namun hujan menolongku kembali
ingin sekali ku pergi mengenyahkan mu dari sini
\tapi hujan urungkan niatku
diatas hujan
ku masih mencoba untukmu
ku gelisah akan biru
ku marah akan merah
ku gusar akan kelabu
dan aku takut akan datangnya pelangi
hujan terus lah disini
agar dapat memayungi ku
payungii diriku dan kedukaanku
teruslah tejaga wahai air
agar air mataku tak kentara dimata mu
agar pilu ini tak terlihat di benakmu,kasih
kau memang tidak pernah tahu akan itu
karena diam ku sebenarnya berarti
karena senyumku itu sebenarnya untukmu
kau selalu tertawa di sela pedihku
kau selalu bersenda gurau diiatas gunda gulandaku
kau tebarkan pessonamu terus menerus
membuatku semakin tertatih
tapi hanya hujan yang dapat bantu sembunyikan itu
sembunyikan pilu di sebilah pisau
sebelum menusuk dan menghujam perutku
pernah kucoba katakan selamat tinggal pada bumi
namun hujan menolongku kembali
ingin sekali ku pergi mengenyahkan mu dari sini
\tapi hujan urungkan niatku
diatas hujan
ku masih mencoba untukmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Aksara indah teman sepi kala jemari dan hati tertaut jadi satu dan tertuang dalam satu wadah