tak guna semua kataku bgimu
tak mempan hidup sayirku bagimu
tak pandang jauhnya ku merengkuh
kau tetap kukuh
tak sampai hati ingin lukai mu
tak kuat jiwaku hancurkan rasa
karena ras tlah tuhan berikan padaku
tuk ku berikan padamau
sayang tak bisa diucap
karena komitmen membendung hati
karena tembok besi membentang
bagi ku yang kotor
wahai seruni
bukan cinta yang kumau dari mu
lebih dari itu yang kumau
jangan beri rima indah bgaiku
sudah basi
koran lama membungkus hati ku yang telah dimakan ikan
sudah busuk
jangan kau kembali sekarang
aku butuh sendiri
aku butuh waktu sama sepertimu saat itu
lelah kan menunggu ku ?
capai kah kau termangu di sudut bangku ?
cukuplah torehkan senyuman di bibir klu
karena aku pernah tau rasa itu
tak mempan hidup sayirku bagimu
tak pandang jauhnya ku merengkuh
kau tetap kukuh
tak sampai hati ingin lukai mu
tak kuat jiwaku hancurkan rasa
karena ras tlah tuhan berikan padaku
tuk ku berikan padamau
sayang tak bisa diucap
karena komitmen membendung hati
karena tembok besi membentang
bagi ku yang kotor
wahai seruni
bukan cinta yang kumau dari mu
lebih dari itu yang kumau
jangan beri rima indah bgaiku
sudah basi
koran lama membungkus hati ku yang telah dimakan ikan
sudah busuk
jangan kau kembali sekarang
aku butuh sendiri
aku butuh waktu sama sepertimu saat itu
lelah kan menunggu ku ?
capai kah kau termangu di sudut bangku ?
cukuplah torehkan senyuman di bibir klu
karena aku pernah tau rasa itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Aksara indah teman sepi kala jemari dan hati tertaut jadi satu dan tertuang dalam satu wadah