Selasa, 12 Juli 2016

Review Puisi Dalam doaku Sapardi Djoko Damono




Assalamualaikum Reader

Apa kabar kalian semua?? Semoga baik baik aja ya.  Hari ini gue ingin. Mereview salah satu puisi yang udah cukup familiar dengan gue. Yup sesuai judul dari postingan ini gue akan Review after taste gue bacadan denger langsung pembacaan puisinya.  FYI, gue juga pernah bawin puisi ini pas FLS2N walaupun kalah hehehe. Oke buat kalian yang belum baca bukunya. Check it out guys


Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang
semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening
siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening
karena akan menerima suara-suara
Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala,
dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang
hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya
mengajukan pertanyaan muskil kepada angin
yang mendesau entah dari mana
Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung
gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis,
yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu
bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan
terbang lalu hinggap di dahan mangga itu
Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang
turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat
di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya
di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku
Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku,
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit
yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia
demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi
bagi kehidupanku
Aku mencintaimu.
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan
keselamatanmu
Judul Puisi : Dalam Do’aku
Karya : Sapardi Djoko Damono
Oke guys sebelumnya this is just my opinion about this poem ya guys. Bukan maksud menggurui atau apapun. Oke langsung. Karena dasarnya gue udah pernah bacain ini puisi jadi semoga opininya ga subjektif ya guys. Oke yang pertama gue rasakan dari membaca pertama kali untuk postingan ini adalah romansa yang mengalir yang diekspresikan oleh sapardi dengan diksi diksi yang menggugah hati. Dari sudut pandang penikmat gue berasa dijorogin sama pak sapardi kedunianya bersama kerasahan dan rindunya kepada orang yang selalu ada dalam doa pak sapardi ini.
Nah setelah gue baca kedua kali entah kenapa gue merasakan banyak lonjakan emosi disini. Jujur nikmatnya menikati puisi Sapardi adalah kita dapat menafsirkan apapun yang ada dalam Puisinya.ketika gue baca kedua ini gue mulai menganalisis kalo pak sapardi ini cerdas banget gays dia gunakan perumpamaan indra juga diksi diksinya itu tajam. Overall ini gue suka banget.mungkin karena im a big fan of sapardi jadi reviewnya bagus. Tapi emang agak susah ya kalo udah enjoy sama puisinya. Kesan dari gue adalah lonjakan emosi tiap tahapan berdoa yang berpindah pindah itu yang ngebuat puisi ini jadi keren
Oke guys mungkin sekian aja Review Aftertaste puisinya Pak sapardi ini. Semoga suka dengan reviewnya. Kalo ada pendapat atau mugkin kritik silahkan tulis dikolom komrn. At last but not least enjoy reading !  
Sumuhun Reader
Penyair gila

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aksara indah teman sepi kala jemari dan hati tertaut jadi satu dan tertuang dalam satu wadah