Minggu, 01 Januari 2017

Sajak senja

Tertanda kamu yang beri candu,

Terima kasih telah datang membawa rindu
Lewat sekonyong-konyongnya sebarkan candu
Yang bergidik mendesak kalbu
Bawa renjana tanpa bilang ba bi bu

Saat ku tulis ini aku mau sekarat
Sedang coba menulis surat wasiat
Lalu rindu datang jadi obat
Penhalangku masuk kamar mayat

Sangat sulit dapatkanmu
Bahkan tupai yang hinggap di jendela kamarmu bilang begitu
Karena semalam aku bertemu
Dan titipkan salam rindu
Yang isinya tentang papahmu
Yang rela berpeluh demi sesuap nasi
Dan membesarkan anak cantik sepertimu
Terima kasih, papa mu
Yang buat kamu jadi kamu
Bukan kamu jadi aku
Yang penting ku rindu

Aku ingin tinggal di awan
Dan berjabat tangan dengan Tuhan
Berterimakasih diberi perasaan
Yang membuatmu juga kehilangan
Dan akhirnya ikut tinggal di awan


Aku tak puitis
Tapi kata orang ku melankolis
Yang penting ku bisa menulis
Akhirnya cinta menuntun makna aksara
Lalu rindu menguap dipersekian detiknya
Bilang ku rindu kamu 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aksara indah teman sepi kala jemari dan hati tertaut jadi satu dan tertuang dalam satu wadah